Saturday, September 22, 2012

HAL. 4. BAB. 1. KIMIA DASAR 1. STKIP MUHAMMADIYAH SORONG 2012-2013


KLASIFIKASI ZAT
Materi dapat dibedakan atas dua jenis yaitu; zat campuran dan zat murni. Dalam suatu campuran, sifat-sifat asal zat penyususn masih dapat dikenali. Susunan komponen suatu campuran masih dapat dipisahkan dengan cara fisika. Campuran adalah suatu sistem yang tersusun dari 2 zat yang berbeda atau lebih. Campuran dapat dibedakan lagi menjadi dua yakni campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen adalah campuran dari dua atau lebih sistem zat dengan fase yang sama. Campuran homogen juga dapat disebut larutan. Larutan tidak mendefinisikan fase asal zat melainkan hasil akhir. Contoh untuk ini adalah gula yang berfase padat dan air yang berfase cair. Jika dilihat dari sisi fase awal maka fase keduanya berbeda namun hasil akhir dari gabungannya adalah cair maka disebut larutan. Contoh larutan lain adalah udara yang terdiri dari kumpulan jenis gas seperti hidrogen, oksigen, karbondioksida, nitrogen dan lainnya. Campuran homogen dapat dipisahkan dari komponennya dengan cara fisika.
Campuran heterogen adalah campuran dari dua atau lebih sistem zat yang bentuk fasenya berbeda. Contoh campuran heterogen adalah beton, daun, secangkir kopi dan lain sebagainya. Pemisahan campuran heterogen biasanya digunakan dengan penyaringan, sentrifugasi  atau lainnya. Teknis ini biasanya bekerja berdasarkan perbedaan bobot partikel, besar volume partikel atau daya kapilaritasnya.
Zat murni memiliki susunan tertentu dan ada dua jenis, yakni: senyawa dan unsur. Senyawa adalah zat yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang dapat bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Senyawa juga merupakan gabungan dari atom-atom yang berbeda jenis. Contoh senyawa adalah garam dapur, tepung terigu, air dan sebagainya. Sedangkan, unsur adalah bentuk zat yang paling sederhana dan terdiri atas satu jenis unsur. Contoh unsur adalah logam besi murni, logam emas murni, gas hidrogen, gas oksigen dan lain sebagainya. Kalsifikasi zat dapat dilihat pada Gambar. 1.1.
 
Gambar. 1.1. Klasifikasi materi/zat.

Atom adalah bagian terkevil dari zat yang tidak dapat dibagi lagi dan merupakan satu kesatuan utuh. Contoh atom adalah Na (natrium), Mg (magnesium) dan lainnya. Namun, dalam kenyataannya sangatlah jarang atom berdiri sendiri, melainkan hampir selalu merupakan gabungan baik dalam bentuk unsur atau senyawa. Atom sangat sulit berdiri sendiri karena atom yang berdiri sendiri akan bersifat radikal, kalau pun ada atom yang berbentuk radikal maka atom tersebut tidak berumur panjang.
Ion adalah sesuatu zat tunggal yang memiliki muatan. Muatan ion dapat berupa positif atau negatif. Positif atau negatif muatan ion tergantung pada kecenderungannya melepas atau menerima electron dari luar sistem. Ion yang cenderung melepas electron maka ion tersebut bermuatan posistif, sedangkan yang kecenderungannya menerima electron dari luar sistem maka memiliki muatan negatif. Ion dapat berupa atom atau persenyawaan. Ion atom atau ion persenyawaan terjadi akibat lepasnya komponen unsur atau senyawa. Gambaran ion ditampilkan pada Gambar. 1.2.
Gambar. 1.2. Mekanisme Terbentuknya Ion

Karakter ion, baik atomik ion atau senyawa ion sangat mudah bereaksi dengan komponen lain. Ini, akibat kecenderungan untuk menstabilkan mutan yang dimiliki. Ion yang bermuatan positif akan melakukan reaksi dengan komponen yang bermuatan negatif atau lebih negatif, dan sebaliknya ion yang bermuatan negatif akan menstabilkan diri dengan komponen yang bermuatan negatif atau yang lebih negatif.

1.1. PENGUKURAN DAN SATUAN PENGUKURAN.
Sifat fisik zat biasanyanya di ukur dengan suatu besaran tertentu. Itu, dilakukan untuk membandingkan antara satu zat dengan zat lain. Besaran tersebut kemudian disebut dengan besaran fisika, yang diperoleh melalui berbagai cara pengukuran dan dinyatakan dalan suatu ukuran.

1.1.1.      Besaran pokok.
Besaran pokok adalah suatu besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan bukan merupakan turunan dari besaran lain. Macam besaran pokok ditunjukkan pada Tabel. 1.1.

Tabel. 1.1. Macam Besaran Pokok
BESARAN FISIKA
SATUAN UKURAN
SISTEM SI
SIMBOL
DIMENSI
SATUAN
RUMUS
Massa
Kilogram
[M]
kg
m
Waktu
Detik
[T]
s
t
Panjang
Meter
[L]
m
l, x, r
Suhu
Kelvin
[θ]
K
T
Jumlah molekul
Mol
[N]
Mol
n
Intensitas cahaya
Candela
[J]
Cd
Iv
Arus listrik
ampere
[I]
A
I, i

MASSA
Kilogram adalah satuan massa, melainkan sama dengan massa prototipe internasional kilogram. Massa adalah sesuatu yang menunjukkan banyaknya bahan dalam sebuah benda. Satuan ukuran massa adalah kilogram (kg). Definisi asli kilogram adalah massa dari 1000 cm3  air pada 4 oC pada tekanan atmosfir normal. Kilogram merupakan satuan yang terlalu besar dalam ilmu kimia sehingga satuan yang sering digunakan adalah satuan gram (g).

WAKTU
Definisi yang sangat tepat dari unit waktu yang diperlukan untuk Sistem Internasional, CGPM ke-13 (1967) memutuskan (ditegaskan oleh CIPM pada tahun 1997 bahwa definisi ini mengacu pada atom caesium dalam keadaan dasar pada suhu 0 K) yakni: ukuran satuan waktu adalah durasi 9 192 631 770 periode radiasi yang sesuai dengan transisi antara dua level hyperfine dari ground state atom cesium-133.


SUHU
Suhu atau temperatur adalah ukuran untuk sifat intensif panas-dingin. Di dalam ilmu pengetahuan, temperatur, T, adalah properti dari suatu obyek yang menentukan di mana arah energi akan mengalir ketika berhubungan dengan obyek lain: energi mengalir dari temperatur lebih tinggi ke temperatur lebih rendah. Kapan kedua benda mempunyai temperatur yang sama, tidak ada arus energy yang mengalir diantar keduanya.
Alat untuk mengukur tingkat atau derajat panas adalah thermometer. Skala thermometer yang digunakan adalah Kelvin (K), Celcius (oC), Fahrenheit (F), Reamur (R) dan Rankine (Rn). Skala ditentukan berdasarkan keadaan suhu es mencair yang kemudian diberi nilai nol pada thermometer skala celcius, sedangkan keadaan suhu air saat menguap pada tekanan 1 atmosfir diberi nilai 100.
CGPM ke-10 (1954) memberikan definisi subtansial unit suhu termodinamika yang memilih triple point air sebagai titik tetap fundamental dan diberi skala suhu 273,16 K.  CGPM ke-13 (1967) mengadopsi nama Kelvin (K simbol) bukan "derajat Kelvin" (simbol ° K) dan mendefinisikan unit suhu termodinamika sebagai berikut:
“kelvin, unit temperatur termodinamika, adalah fraksi 1/273.16 dari suhu termodinamika titik tripel air”.
Karena cara skala suhu yang digunakan untuk pendefinisian  praktek umum untuk mengekspresikan temperatur termodinamika. Simbol adalah T, perbedaannya dari suhu acuan T0 = 273,15 K adalah titik es. Perbedaan temperatur disebut suhu Celcius, simbol t, dan didefinisikan oleh persamaan kuantitas
t = T - T0.
Unit suhu Celcius adalah derajat Celcius, simbol °C, yang secara definisi sama besarnya dengan kelvin. Perbedaan atau interval suhu dapat dinyatakan dalam kelvin atau dalam derajat Celcius (CGPM ke-13, tahun 1967, CGPM adalah Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran atau Konferensi Générale des Poids et mesures). Nilai numerik dari Celcius (t) temperatur dinyatakan dalam derajat Celcius adalah

t / °C = T / K - 273,15.

Kelvin dan derajat Celcius juga merupakan unit dari Skala Suhu Internasional 1990 (ITS-90) yang diadopsi oleh CIPM (Komite Internasional untuk Berat dan Ukuran (CIPM, Comité International des Poids et mesures) pada tahun 1989.

PANJANG
Panjang adalah suatu pengukuran untuk suatu titik ke titik lain. Panjang diukur dengan satuan meter. Panjang satu meter diukur berdasarkan panjang jarak jalan yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa. Panjang memiliki satuan ukuran meter. Meter dihitung berdasarkan panjang jalan cahaya dalam rung hampa selama waktu 1/299.792.458 perdetik (CGPM 1983).

JUMLAH MOLEKUL
Jumlah molekual adalah banyaknya molekul yang terkandung dalam suatu zat. Satuan molekul diberi satual mol. Mol diperoleh dengan cara mengukur massa benda terhadap massa relatif benda tersebut. Suatu misal suatu zat memiliki massa sebanyak 10 gram dan massa relatifnya adalah 5 maka jumlah molekul zat tersebut adalah 2 mol. Satuan mol sering dipakai untuk pengukuran-pengukuran pada ilmu kimia.

INTENSITAS CAHAYA
Pada tahun 1979, CGPM ke-16 mengadopsi definisi baru dari candela: Candela adalah intensitas cahaya, dalam arah tertentu, dari sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 hertz dan yang memiliki intensitas radiasi dalam arah 1/683 watt per steradian.

ARUS LISTRIK
CGPM 9 (1948) mendefinisikan unit ukuran arus lidtrik yakni ampere, mengikuti definisi yang diusulkan oleh CIPM pada tahun 1946: Ampere adalah arus konstan yang, jika berada dalam dua konduktor paralel lurus panjang tak terbatas, dari penampang melingkar yang diabaikan, dan ditempatkan terpisah 1 meter vakum, akan dihasilkan antara konduktor kekuatan sama dengan 2 x 10-7 newton per meter panjang.


UNDUH VERSI LENGKAP SILAHKAN KLIK PADA GAMBAR DI BAWAH INI :

 

No comments:

Post a Comment