Saturday, September 22, 2012

HAL. 3. BAB. 1. KIMIA DASAR 1 STKIP MUHAMMMAIYAH SORONG 2012-2013


1.1.1.      Hubungan terhadap ilmu lain.

Hubungan ilmu kimia dengan ilmu-ilmu lain sangat kompleks. Hubungan ilmu kimia terhadap ilmu sains yang lain menjadikan muncul sub ilmu-sub ilmu yang baru. Sub ilmu baru itu pada umumnya berada pada studi tingkat molekuler dari ilmu awalnya. Suatu contoh adalah hubungan ilmu kimia dengan ilmu biologi muncul ilmu biologi-kimia. Ilmu biologi-kimia itu berkembang menjadi ilmu-ilmu kimia lain seperti kimia organic, biokimia, biologi molekuler dan lain sebagainya.
Ilmu kimia juga berhubungan dengan bidang-bidang tertentu. Bidang-bidang tertentu yang dimaksud seperti medis/kesehatan, pertanian, pertanahan, teknik dan sebagainya. Contoh hubungan itu adalah hubungan ilmu kimia dengan bidang kesehatan yakni memunculkan ilmu farmakologi, gizi, dan sebagainya.
Ilmu kimia adalah ilmu yang dapat dikaitkan dengan hampir semua disiplin ilmu dan bidang-bidang dalam kehidupan manusia. Hal ini, jelas dan sangat tampak dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan ilmu kimia dengan disiplin ilmu lain dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada Gambar. 1.1.




Gambar. 1.1. Ilustrasi hubungan ilmu kimia dengan tiga komponen dasar ilmu alam lain.

1.1.2.      Sejarah perkembangan ilmu kimia
Ilmu kimia, dirunut pada zaman dahulu berawal dari fenomena pembakaran. Pada saat itu, Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain. Pembakaran itu dan menjadi perhatian utama umat manusia. Api menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Selanjutnya, ditemukan emas. Penemuan emas menginspirasi manusia untuk mencari metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Inspirasi itu berawal dari penemuan emas yang kemudian dianggap logam mulia. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktekkan oleh banyak orang sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran prinsip filsafat, mistisisme dan protosains.
Sejarah kimia telah diawali sejak 2000 tahun sebelum masehi. Peradaban manusia pada saat itu telah menggunakan kegiatan teknologi sederhana yang kemudian membentuk berbagai cabang ilmu kimia. Kegiatan itu seperti mengekstrak biji logam, membuat tembikar, membuat pigmen untuk digunakan sebagai bahan kosmetik atau lukisan, membuat keju, membuat kain, penyamakan kulit, memproses lemak menjadi sabun, membuat kaca dan mencampur logam-logam walau pada saat itu belum dipelajari secara terstruktur dengan baik.
Asal usul kimia secara jelas dapat ditelusuri pada pengamatan banyak kejadian pembakaran yang menghasilkan desian metalurgi dan ilmu pengolahan biji logam di daerah india kuno. Selain itu, penemuan proses pemurnian emas juga merupakan perkembangan ilmu kimia. Pada tahun 642 sebelum masehi banyak ahli kimia barat seperti Maria  dari Yahudi, ahi kimia Cleopatra dan Zosimos dari Panopolis adalah para ilmuwan yang telah mengawali penggunaan peralatan laboratorium. Ilmuwan-ilmuwan itu kemudian diklasifikasikan dalam perkembangan ilmu kima sebagai zaman kimia Yunani – Mesir Romawi.
Perkembangan ilmu kimia berikutnya adalah jaman kimia islam. Ini diawali dari penaklukkuan Mesir oleh orang muslim. Ahli kimia muslim pada saat itu yakni Jabir Ibnu Hayan, Al-Razi, al Kindi, al-Biruni, Alhazen dan lain-lain. Dalam perkembangan ini, jabir ibnu hayyan melakukan modifikasi teori aristoteles dan melalukan pengembangan pada proses dan peralatan. Zaman kimia islam ini terjadi dari tahun 642 sebelum masehi hingga tahun 1200. Perkembangan ilmu kimia islam dikenal secara luas di eropa setelah tulisan jabir diterjemahkan dalam bahasa latin pada tahun 1144. Ilmuwan kimia Islam pada zaman ini lebih unggul dalam bidang ilmu kimia media dan obat-obatan.
Perkembangan ilmu kimia yang lain adalah filafat atomik yakni Demokritos.
1.1.3.      Sejarah perkembangan dan modern ilmu kimia
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan peningkatan dan merangsang penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan muncul ilmu mekanika kuantum yang menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pertengahan abad ke-20 ilmu kimia telah berkembang hingga dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Sejarah singkat perkembangan ilmu kimia diulas dibawah ini:
Ahli fisika Kedokteran, fisika, dan kimia Kebangsaan Skotlandia yakni Joseph Black yang lahir di Bordeaux, Perancis pada 16 April 1728 – meninggal di Edinburgh 6 Desember 1799  pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan prinsip Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan antara suhu dan kalor yakni panas laten, panas spesifik, prinsip Asas Black dan penemuan karbon dioksida.

Gambar. 1.2. Joseph Black

Ahli farmasi Swedia yakni Carl Wilhelm Scheele (9 Desember 1742 - 21 Mei 1786) pada tahun 1771 menemukan suatu zat yang kemudian pada tahun 1774 oleh Antoine Laurent Lavoisier diberi nama, tetapi penemuan ini tidak banyak dikenal. Oksigen kemudian diperkenalkan kembali oleh Joseph Priestley. Oksigen diberi nama oleh pada tahun 1774.
Fisikawan dan kimiawan Italia yakni Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Gerolamo Umberto Volta (lahir di Duchy of Milan pada 18 Februari 1745 – meninggal di Como Lombardy-Venetia pada 5 Maret 1827) mengembangkan baterai pada tahun 1800. Volta melanjutkan pekerjaan Luigi Galvani dan membuktikan bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan kaki kodok adalah salah. Volta membuktikan bahwa efek ini muncul akibat 2 logam tak sejenis dari pisau bedah Galvani. Volta berhasil menciptakan Baterai Volta (Voltac Pile). Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt. Selain itu, Volta juga menemukan zat metana.
Seorang perintis ilmu kimia modern yang berkewarganegaraan Jerman yakni Justus Liebig (lahir di Darmstadt, Hessen, Jerman, 12 Mei 1803 – meninggal di München, Bayern, Jerman, 18 April 1873) banyak mengambil penelitian di bidang kimia organik, suatu bidang yang pada masa itu masih sangat sulit dipelajari. Atas inovasinya dalam pemisahan dan pengukuran nitrogen melalui analisis karbon-hidrogen, serta penggunaan Aparatus Bola Lima, penelitian kimia organik menjadi mudah dan dapat dilakukan secara rutin di laboratorium. Justus Liebiglah yang pertama kali merancang tata laboratorium kimia modern, seperti perlunya meja reaksi yang terpisah dari rak penyimpanan, atau penggunaan rumah asam. ia memusatkan penelitiannya pada bidang kimia fisiologi, dengan menyelidiki metabolisme pada tumbuhan dan hewan. Tahun 1840 terbit bukunya yang berjudul Die organische Chemie in ihrer Anwendung auf Agricultur und Physiologie ("Kimia organik dan kegunaannya dalam pertanian dan fisiologi"). Berbagai sumbangan  Liebig antara lain adalah pengukuran pengeluaran karbondioksida oleh tumbuhan secara tidak langsung, Aparatus Bola Lima untuk pemisahan bahan kimia, Teknik pembuatan cermin menggunakan perak nitrat dan bebas raksa, Baking powder (bersama-sama dengan muridnya), Ekstrak daging (bouillon), diperuntukkan bagi bayi-bayi agar tidak kekurangan gizi, Penggunaan pupuk kimia dalam pertanian (pentingnya nitrogen, fosfat, dan kalium: NPK, bagi tumbuhan), yang menjadi awal gelombang intensifikasi pertanian pada abad ke-20 dan Hukum minimum Liebig.
Gambar. 1.3. Justus Liebig
Ilmuwan kelahiran Perancis Louis Pasteur (lahir 27 Desember 1822 – meninggal 28 September 1895) berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. pasteurisasi yaitu mematikan bakteri yang ada di susu dengan pemanasan. Louis Pasteur ilmuwan pendukung teori Biogenesis terkenal dengan teori "Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo". Pasteur juga membuat obat untuk pencegah penyakit antraks dan suntikan anti penyakit rabies anjing gila.
Gambar. 1.4. Louis Pasteur
Ahli kimia asal Jerman Friedrich August Kekulé von Stradonitz (lahir 7 September 1829 – meninggal 13 Juli 1896) yang dikenal sebagai dewa cincin karena berhasil mengungkapkan bagaimana 6 atom karbon molekul benzena berikatan dengan 6 atom hidrogen melalui hayalannya.
 
Gambar. 1. 5. Friedrich August Kekulé von Stradonitz
Kimiawan dan organik Belanda yakni Jacobus Henricus van 't Hoff (lahir di Rotterdam, Belanda 30 Agustus 18521 Maret 1911) meneliti tentang kinetika kimia, kesetimbangan kimia, tekanan osmotik dan kristalografi diakui sebagai hasil karya utamanya. Jacobus juga mendirikan bidang ilmu kimia fisika seperti yang kita kenal sekarang dan pemenang Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1901. Tesis kedoktorannya (1874) berjudul Bijdrage tot de Kennis van Cyaanazijnzuren en Malonzuur (Sumbangan pada Pengetahuan Asam Sianoasetat dan Malonat). ia telah menerbitkan Voorstel tot Uitbreiding der Tegenwoordige in de Scheikunde gebruikte Structuurformules in de Ruimte (Usulan untuk Pengembangan Rumus Struktur Kimia Tiga Dimensi) yang mendorong perkembangan stereokimia. Ia juga mencetuskan Konsep "atom karbon asimetris". Ia juga menentukan nilai i dengan sejumlah cara, sebagai contoh dengan menggunakan tekanan uap dan hukum Raoult pada penurunan titik beku. Selanjutnya asas kesetimbangan bergerak ini digeneralisasi pada (1885) oleh Henri Louis le Chatelier, yang memperluas asas ini dengan perubahan volume untuk perubahan tekanan yang dipaksakan; kini dikenal sebagai asas van 't Hoff-Le Chatelier.Van 't Hoff juga bisa membuktikan bahwa hukum termodinamika tak hanya sah buat gas, namun juga buat larutan cair. Itu, tertulis pada tuliasannya ynga berjudul L'Équilibre chimique dans les Systèmes gazeux ou dissous à I'État dilué (Kesetimbangan Kimia dalam Sistem Gas atau Larutan yang Ditambah Air). Van 't Hoff juga menghasilkan tulisan yang berjudul Zur Bildung ozeanischer Salzablagerungen (1905-1909).
 
Gambar. 1.6. Jacobus Henricus van 't Hoff
Seorang Kimiawan perempuan asal Polandia yakni Maria Skłodowska-Curie (lahir di Warsawa, Polandia, 7 November 1867 – meninggal 4 Juli 1934 merintis bidang radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, ia menemukan unsur radium.
Gambar. 1.7. Maria Skłodowska-Curie
Seorang kimiawan Perancis yakni Victor Grignard (lahir 6 Mei 1871 di Cherbourg, wafat 13 Desember 1935 di Lyon) menemukan cara membuat organomagnesium halida (RMgX). Penemuan ini pada tahun 1901 mengubah reaksi kimia organik yang dikenal dengan nama Reagen Grignard. Ia memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1912.
 
Gambar. 1.8. Victor Grignard

Ilmuwan kimia dari Amerika Serikat Gilbert Newton Lewis (lahir di Berkeley, California 23 Oktober 1875 – meninggal 23 Maret 1946) dalam tulisannya yang berjudul "The Atom and the Molecule" menemukan ikatan kovalen. Selain itu juga, dia melakukan perumusan ulang tentang termodinamika kimia, teori asam basa lewis, Air berat dan eksperimen-eksperimen fotokimia. Pada tahun 1926, Lewis menciptakan istilah "foton" sebagai nama unit terkecil dari energi radiasi dan menjelaskan fosforesen.
Kimiawan Amerika Serikat lain yakni Glenn Theodore Seaborg (Glenn Teodor Sjöberg) (lahir di Michigan 19 April 191225 Februari 1999) mengenalkan 9 unsur transuranium (94 hingga 102). Dia juga menghasilkan Konsep Aktinida, yang akhirnya membuahkan unsur-unsur aktinida dalam tabel periodik unsur, seperti berkelium, kurium, amerisium, plutonium, dan sebagainya. Ia juga menemukan satu unsur lain yang kemudian dinamai seaborgium, sesuai namanya sendiri. menemukan plutonium dengan nomor massa 238. Penelitian lanjutannya menghasilkan produksi isotop 239 yang amat sedikit di awal 1941. Plutonium-239 ditunjukkan dapat berpisah dengan bombardemen dengan neutron lambat dan kemudian menjadi bahan baru sehingga bom nuklir bisa dibuat. Kemudian Seaborg bergabung dengan Manhattan Project untuk bekerja pada rencana memproduksi plutonium-239 untuk bom—yang dijatuhkan di Nagasaki. Penemuan-penemuannya yang lain adalah isotop besi, yaitu Fe-59, yang digunakan untuk mempelajari hemoglobin pada darah manusia (ditemukan tahun 1937), isotop iodin, yaitu I-131, digunakan pada pengobatan penyakit gondok.
Kimiawan dan fisikawan Perancis yakni Joseph-Louis Gay-Lussac (dilahirkan di St Leonard dari Noblac di bagian Haute-Vienne 6 Desember 177810 Mei 1850) pertama kali merumuskan hukum bahwa gas berkembang secara linear dengan tekanan tetap dan suhu yang bertambah (biasanya banyak dikenal sebagai Hukum Charles). Pada 1808, ia merupakan penemu boron.

Gambar. 1.9. Joseph Louis Gay-Lussac

1.2.  MATERI ATAU ZAT DAN KLASIFIKASI ZAT
Zat adalah semua benda atau bahan yang menempati ruang, yang banyaknya dapat diukur oleh oleh suatu sifat yang disebut massa. Massa hanyalah salah satu dari banyak sifat atau ke khasan materi untuk dapat mengenal dan membedakan dari zat lainnya. Sifat-sifat zat dapat dibagi menjadi dua jenis yakni sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat fisik adalah suatu proses perubahan penampilan fisik suatu benda dengan identitas dasar yang tak berubah. Misalnya; sebuah kubus logam dapat dirubah dengan cara memipihkan menjadi suatu lempengan. Contoh lainnya adalah perubahan kerapatan suatu materi, misal materi dengan kerapatan yang lebih rapat kemudian diberi kalor sehingga terjadi perubahan kerapannya. Contoh peruabahan ini adalah air yang dipanaskan akan menjadi uap air. Perubahan air menjadi uap air tidak merubah komponen molekulnyam melainkan hanya merubah kerapatan antar molekul.
Sifat kimia adalah sifat zat dimana di dalamnya terjadi perubahan atom atau molekulnya, Perubahan kimia dapat saja terjadi diikuti dengan perubahan bentuk atautidak berubah bentuk secara fisik. Perubahan kimia dapat memunculkan zat baru yang memiliki karakter yang berbeda, contoh kertas terbakar, besi berkarat dan lain sebagainya.
Sifat zat juga dikenal dengan sifat ekstrinsik dan sifat instrinsik. Sifat rkstrinsik adalah suatu sifat yang tergantung pada bentuk dan ukuran (jumlah) materi. Misalnya massa, volume, panjang. Sedangkan, sifat instrinsik adalah sifat kimia yakni kualitas yang khas dari suatu materi menyebabkan materi itu berubah, baik materi itu sendiri maupun dengan berinteraksi dengan materi lain.

UNDUH VERSI LENGKAP SILAHKAN KLIK PADA GAMBAR DI BAWAH INI :

No comments:

Post a Comment