Tuesday, September 25, 2012

HAL 1. BAB.1. STATISTIK DASAR 1 STKIP MUHAMMADIYAH SORONG


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Pengertian Statistik

Statika sudah dikenal sebelum abad 18 yakni saat Negara-negara Babilon, Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Tahun 1500 pemerintah Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan tahun 1662 dikembangkan pula catatan kelahiran dan kematian. Tahun 1772-1791 G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang Negara. Tahun 1791-19799 Dr. E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika dalam bukunya yang berjudul Statistikal Account of Scotland”. Tahun 1881-1935 R Fisher mengenalkan analisa varian dalam literatur statistiknya.
Kegiatan yang berkaitan dengan statistika dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya suatu perusahaan ingin mengetahui seberapa disiplin pegawainya dengan cara mengumpulkan data kedatangan dan kepulangan karyawan, Contoh lain, seorang ibu ruma tangga ingin mengetahui menu masakan sehari-hari selama beberapa waktu. Seorang guru menarik kesimpulan bahwa siswanya telah menguasai mata pelajarannya dari rata-rata nilai ulangan harian. Contoh-contoh diatas sebenarnya contoh simpel dan nyata penggunaan statistika yakni pengumpulan data serta menarik kesimpulan dari data tersebut.
Secara etimologi kata "statistik" berasal dari status (bahasa latin) atau "state" (bahasa Inggris) atau "staat" (bahasa Belanda) atau “statista” (bahasa Italia), dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan negara atau negarawan atau ahli kenegaraan, karena  dahulu kata statistik hanya digunakan untuk kepentingan negara.
Pada awalnya, kata "statistik" diartikan sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun pada perkembangan selanjutnya, statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja.
Pada umumnya, orang tidak membedakan antara statistik dan statistika. Kata statistik berasal dari kata Latin yaitu berarti Negara (dalam bahasa ingris adalah state). Pada awalnya kata statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara.Sedangkan, kata statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan, penyajian, pengelolaan, analisis data serta penarikan kesimpulan.
Istilah statistik ditinjau dari segi terminologi dapat berbagai macam pengertian:
1.       Kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan atau deretan/kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu.
2.       Undang-Undang No. 7 Tahun 1960 tentang Statistik mengungkapkan istilah "statistik" juga sering diberi pengertian sebagai "kegiatan statistik", yakni mencakup 4 hal kegiatan, yaitu :
a.     pengumpulan data
b.    penyusunan data
c.     pengumumam atau pelaporan data, dan
d.    analisa data
3.       Metode statistik yaitu cara- cara tertentu yang  perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka, sehingga kumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu "dapat berbicara" atau dapat memberikan pengertian dan makna tertentu.

4.       Ilmu Statistik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik atau ilmu pengetahuan yang membahas dan memperkembangkan prinsip-prisnsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka :
a.       pengumpulan data angka
b.      penyusunan atau pengaturan data angka
c.       penyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka
d.      penganalisaan terhadap data angka,dan
e.       penarikan kesimpulan

1.2.Penggolongan Statistik

Berdasarkan tingkat pekerjaannya (tahapan yang ada pada kegiatan statistik), statistik sebagai Ilmu Pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1.2.1.      Statistik Deskriptif
              Statistik Deskriptif, yang lazim dikenal pula dengan Statistik Deduktif, Statistik Sederhana dan Descriptive Statistiks adalah statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menghimpun, menyusun atau mengatur, menyajikan dan menganalisa data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas, mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan. Dengan kata lain, Statistik Deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.

1.2.2.      Statistik Inferensial
Statistik Inferensial, yang lazim dikenal pula dengan Statistik Induktif, Statistik Lanjut, Statistik Mendalam atau Inferensial Statistiks,  adalah Statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan (conclution), membuat ramalan (prediction) dan penaksiran (estimation) yang bersifat umum, dari kesimpulan data yang telah disusun dan diolah.
Statistik Inferensial dapat digolongkan menjadi dua :
a.      Statistik Parametris
Statistik Parametris digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
b.      Statistik Non Parametris

Statistik Non Parametris digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi.
1.3.Statistik Dalam Riset
Khusus untuk keperluan-keperluan research, fungsi dan peranan statistik digambarkan oleh Guilford sebagai berikut :

1.3.1.      Statistik memungkinkan pencatatan secara paling eksak data penyelidikan.
1.3.2.      Statistik memaksa penyeledik menganut tata fikir dan tata kerja definit dan eksak.
1.3.3.      Statistik menyediakan cara-cara meringkas data ke dalam bentuk yang lebih banyak artinya dan lebih gampang mengerjakannya.
1.3.4.      Statistik memberi dasar-dasar untuk menarik kongklusi-kongklusi melalui proses-proses yang mengikuti tata cara yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan.
1.3.5.      Statistik memberi landasan untuk meramalkan secara ilmiah tentang bagaimana sesuatu gejala dalam kondisi-kondisi yang telah diketahui.
1.3.6.      Statistik memungkinkan penyelidik menganalisa, menguraikan sebab akibat yang kompleks dan rumit, yang tanpa statistik akan merupakan peristiwa yang membingungkan, kejadian yang tak teruraikan.

1.4.Fungsi mempelajari Statistik
Pengetahuan tentang statistik membantu untuk :
1.4.1.      Menjelaskan hubungan antar variabel
1.4.2.      Membuat keputusan lebih baik
1.4.3.      Mengatasi perubahan-perubahan
1.4.4.      Berguna dalam penelitian ilmiah
1.4.5.      Membuat rencana dan ramalan.

1.5.Metodologi Statistik
Dalam menyelesaikan suatu persoalan secara statistik harus digunakan pendekatan ilmiah yang terdiri dari beberapa tahap. Bila salah satu tahap diabaikan, maka hasil akhir tidak absah dan tidak tepat.
Tahap-tahap Metodologi Statistik adalah :
1.5.1. Mengidentifikasi persoalan. Persoalan yang dihadapi harus dipahami dan didefinisikan dengan benar.
1.5.2. Pengumpulan fakta-fakta yang ada. Data harus dikumpulkan dengan tepat dan lengkap serta berhubungan dengan persoalan yang dihadapi.
1.5.3. Mengumpulkan data asli yang baru. Seringkali data yang diperlukan tidak tersedia, karena itu harus dikumpulkan sendiri.
1.5.4. Klasifikasi Data. Tahap ini mengelompokkan fakta-fakta sesuai tujuan studi. Mengidentifikasikan data berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya dan menyusun dalam kelompok-kelompok.
1.5.5. Penyajian Data. Ringkasan informasi yang disajikan dalam bentuk tabel dan atau diagram.
1.5.6. Analisa Data. Jika data dikumpulkan dari sampel, maka dilakukan pendugaan nilai parameter populasi, dan pengujian asumsi parameter atau ciri-ciri populasi. Pendugaan dan pengujian ini merupakan unsur utama dalam statistik inferensial. Kemudian analisis menafsirkan hasil pendugaan dan membuat kesimpulan atas hasil pengujian.

No comments:

Post a Comment