BAB. I.
PENDAHULUAN
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang
dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat
materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis
yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam
semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada
dalam semua sistem materi, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini
sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu
paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi,
dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum
fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang
dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang
membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum,
termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih
rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan
antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia
material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak
selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu
tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan
matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi
teori-teori fisika. Sejarah
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari
benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang
berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat
dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari
dan Bulan.
Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak
tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen
sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme:
contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif
yang benar dari mekanik dan hidrostatik.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan
kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan
dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum
Inert.
Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Philosophiæ Naturalis Principia
Mathematica ("prinsip matematika dari filsafat alam", dikenal sebagai
Principia), memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses.
Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber mekanika klasik; dan Hukum
Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok
dalam eksperimen. Principia juga memuat beberapa teori dinamika fluida.
Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange,
William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan
hasil baru. Hukum Gravitasi memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan
fenomena astronomi menggunakan teori fisika. Dari sejak abad 18 dan seterusnya,
termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya.
Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika
klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik.
Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke
dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi,
dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika. Sifat listrik dan magnetisme
dipelajari oleh Michael Faraday, George Simon Ohm, dan lainnya. Pada 1855,
James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori
elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini
adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya
pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan
perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika
eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam
kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia
juga merupakan eksperimentalis yang sukses.
Teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil
eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan
datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen
untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan
secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya
muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari
teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa
eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu
contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena
eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang
digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap
teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya,
teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan
benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih
lambat daripada kecepatan cahaya.
Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari
mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua
puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun, hanya sedikit
fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini menyimpang. Oleh karena itu,
teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih
khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami
teori-teori tersebut.
Teori
|
Subtopik utama
|
Konsep
|
Mekanika
klasik
|
Hukum
gerak Newton, Mekanika Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Teori chaos,
Dinamika fluida, Mekanika kontinuum
|
Dimensi,
Ruang, Waktu, Gerak, Panjang, Kecepatan, Massa, Momentum, Gaya, Energi,
Momentum sudut, Torsi, Hukum kekekalan, Oscilator harmonis, Gelombang, Usaha,
Daya
|
Elektromagnetik
|
Elektrostatik,
Listrik, Magnetisitas, Persaman Maxwell
|
Muatan
listrik, Arus, Medan listrik, Medan magnet, Medan elektromagnetik, Radiasi
elektromagnetis, Monopol magnetik
|
Termodinamika
dan Mekanika statistik
|
Mesin
panas, Teori kinetis
|
Konstanta
Boltzmann, Entropi, Energi bebas, Panas, Fungsi partisi, Suhu
|
Mekanika
kuantum
|
Path
integral formulation, Persamaan Schrödinger, Teori medan kuantum
|
Hamiltonian,
Partikel identik Konstanta Planck, Pengikatan kuantum, Oscilator harmonik
kuantum, Fungsi gelombang, Energi titik-nol
|
Teori
relativitas
|
Relativitas
khusus, Relativitas umum
|
Prinsip
ekuivalensi, Empat-momentum, Kerangka referensi, Waktu-ruang, Kecepatan
cahaya
|
Bidang utama dalam fisika
Riset dalam fisika dibagi
beberapa bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika
benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari
properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap
hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom.
Bidang Fisika atomik, molekul,
dan optik berhadapan dengan individual atom dan molekul, dan cara mereka
menyerap dan mengeluarkan cahaya. Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai
"Fisika energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil
yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk benda
lainnya.
Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum
fisika untuk menjelaskan fenomena astronomi, berkisar dari matahari dan objek
lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.
Bidang
|
Sub bidang
|
Teori
|
Konsep
|
Astrofisika
|
Kosmologi,
Ilmu planet, Fisika plasma
|
Big
Bang, Inflasi kosmik, Relativitas umum, Hukum gravitasi universal
|
Lubang
hitam, Latar belakang radiasi kosmik, Galaksi, Gravitasi, Radiasi Gravitasi,
Planet, Tata surya, Bintang
|
Fisika
atomik, molekul, dan optik
|
Fisika
atom, Fisika molekul, optik, Photonik
|
Optik
quantum
|
Difraksi,
Radiasi elektromagnetik, Laser, Polarisasi, Garis spectral
|
Fisika
partikel
|
Fisika
akselerator, Fisika nuklir
|
Model
standar, Teori penyatuan besar, teori-M
|
Gaya
Fundamental (gravitasi, elektromagnetik, lemah, kuat), Partikel elemen,
Antimatter, Putar, Pengereman simetri spontan, Teori keseluruhan Energi vakum
|
Fisika
benda kondensi
|
Fisika
benda padat, Fisika material, Fisika polimer, Material butiran
|
Teori
BCS, Gelombang Bloch, Gas Fermi, Cairan Fermi, Teori banyak-tubuh
|
Fase
(gas, cair, padat, Kondensat Bose-Einstein, superkonduktor, superfluid),
Konduksi listrik, Magnetism, Pengorganisasian sendiri, Putar, Pengereman
simetri spontan
|
Bidang yang berhubungan
Ada banyak area riset yang mencampur
fisika dengan bidang lainnya. Contohnya, bidang biofisika yang mengkhususkan ke
peranan prinsip fisika dalam sistem biologi, dan bidang kimia kuantum yang
mempelajari bagaimana teori kuantum mekanik memberi peningkatan terhadap sifat
kimia dari atom dan molekul. Beberapa didata di bawah:
Akustik -
Astronomi - Biofisika - Fisika penghitungan - Elektronik - Teknik - Geofisika -
Ilmu material - Fisika matematika - Fisika medis - Kimia Fisika - Dinamika
kendaraan - Fisika Pendidikan.
No comments:
Post a Comment