MATERI
Materi mempunyai
massa dan memerlukan ruangan. Massa merupakan ukuran yang menunjukkan
kelembaman atau bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Massa juga merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah materi yang
menyusun benda tersebut. Satuan massa biasanya dalam gram (g).
Massa (m) berbeda dengan berat
(w). Berat merupakan gaya yang bekerja pada suatu benda yang bermassa m dengan
percepatan grafitasi (g) atau biasa disebut gaya gravitasi.
W = m . g
Satuan berat biasanya dalam
newton (N = kg.m/dt2).
Materi dapat dibedakan
(diklasifikasikan) menjadi:
a. Zat tunggal (zat murni). Zat
tunggal dapat dibedakan menjadi:
1. Unsur
2. Senyawa
b. Zat campuran. Zat campuran
dapat dibedakan menjadi:
1. Campuran homogen (larutan).
2. Campuran heterogen.
Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang
terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan
neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif
inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur
dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan
positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang
memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor
atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya
adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton
pada intinya adalah atom unsur uranium.
Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu
atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron.
Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion
bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam
netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak
terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat
(PO43−).
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang
dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan
susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan
oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan
oleh reaksi kimia.
Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak
terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia
dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang
terikat satu sama lain.
Zat
kimia
Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu
unsur, senyawa, atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan
unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari
merupakan suatu bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Ikatan
kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan
berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa
sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan
untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori
dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik.
Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan
valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam
dengan basis mekanika kuantum.
Wujud
zat
Wujud zat/fase adalah kumpulan keadaan
sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu komposisi
kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal,
indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah
padatan, cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi
Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material magnetik
adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.
Reaksi
kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan
dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul
membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih
molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi
kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Menurut Einstein
massa (m) dapat berubah menjadi energi (E), atau sebaliknya.
E =
m . c2
c = cepat rambat cahaya
(kecepatan cahaya).
Energi merupakan
penyebab utama terjadinya perubahan materi. Perubahan materi dapat dibedakan
menjadi:
a.
Perubahan
Fisika (perubahan fisik), yaitu perubahan pada wujud atau penampilan fisik
(sifat fisik) tetapi identitas dasarnya (sifat kimianya) tetap (masih materi
semula). Perubahan fisika ini tidak menghasilkan zat lain. Contoh: lilin
meleleh karena dipanaskan, air menguap, kayu dibuat menjadi bangku.
b.
Perubahan
kimia, yaitu perubahan pada identitas dasar (sifat kimia), sehingga materinya
berbeda dengan materi semula. Perubahan kimia ini menghasilkan materi lain
(materi baru). Contoh: lilin terbakar, kayu melapuk, besi berkarat.
Sifat-sifat materi
Berdasar kaitannya dengan
perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi:
a.
Sifat
fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang
biasanya dapat diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya
zat lain. Contoh: warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis.
b.
Sifat
kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat diamati
di dalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan menjadi
zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain). Contoh: keelektronegatifan,
kereaktifan, energi ionisasi, energi ikatan.
Berdasarkan kaitannya dengan
ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi:
a.
Sifat
ekstrinsik, yaitu sifat yang besarnya bergantung pada jumlah/ukuran materi. Contoh:
massa, berat, volume
b.
Sifat
intrinsik, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran materi. Contoh:
bau, warna, rasa, massa jenis, titik didih, sifat kimia (misalnya: keelektronegatifan,
kereaktifan, energi ikatan).
No comments:
Post a Comment