Sunday, September 9, 2012

HAL. 1. BAB. 1. KIMIA DASAR 1. STKIP MUHAMMADIYAH SORONG 2012-2013




HALAMAN       1    2    3    4   5    6    7   8    9    10    11    12    13



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1. DEFINISI ILMU KIMIA
Definisi ilmi kimia dari waktu ke waktu terus berubah seiring dengan perkembangan ilmu kimia itu sendiri. Perkembangan ilmu kimia adalah dampak posisif dari hasil-hasil penelitian ilmiah yang kemudian memperluas pengetahuan manusia pada objek ilmu kimia. Perkembangan definisi ilmu kimia adalah  P.Strathern (2000) dalam bukunya yang berjudul Mendeleyev’s Dream – the Quest for the Elements menuliskan bahwa definisi Alchemy (sekitar tahun 330) adalah studi tentang komposisi air, pertumbuhan gerakan, mewujudkan, disembodying, menggambar roh dari tubuh dan ikatan roh dalam tubuh  atau disebut Zosimos. Robert Boyle (1661) dalam bukunya yang berjudul The Sceptical Chymist mendefinisikan Chymistry adalah subyek prinsip material tubuh campuran. Sedangkan, Christopher Glaser (1663) dalam bukunya yang berjudul  Traite de la chymie mendefinisikan Chymistry adalah seni ilmiah, dengan mana seseorang belajar untuk melarutkan tubuh, dan menarik dari mereka zat yang berbeda pada komposisinya, dan bagaimana menyatukan mereka lagi, dan meninggikan mereka ke kesempurnaan yang lebih tinggi. Berbeda dengan George E. Stahl (1730) dalam bukunya Philosophical Principles of Universal Chemistry mendefinisikan ilmu kimia adalah seni menyelesaikan campuran, senyawa, atau badan agregat menjadi prinsip mereka, dan penyusunan badan tersebut dari prinsip-prinsip. J. B. Dumas (1837). Pada catatan kuliah yang bertajuk 'Affinite'  vii, halaman 4. “Statique chimique” menyatakan bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang bersangkutan dengan hukum dan efek dari kekuatan molekul. Linus Pauling (1947) dalam bukunya yang berjudul General Chemistry mendefinisikan ilmu kimia adalah ilmu zat: struktur mereka, sifat mereka, dan reaksi yang mengubah mereka menjadi zat lain. Raymond Chang (1998). Dalam bukunya Chemistry, 6th Ed mendefinisikan bahwa kimia adalah studi tentang materi dan perubahan yang dialaminya.
Ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang: struktur dan susunan zat dan perubahannya dan energi yang menyertai perubahan itu. Secara terbatas, definisi ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana zat atau materi di alam raya dapat diubah dari susunan yang ada dengan sifat-sifat tertentu menjadi susunan yang lain dengan sifat-sifat yang berbeda. Sebagai contoh, ilmu kimia mengkaji pengetahuan yang mungkin untuk mengadakan berbagai perubahan susunan minyak alami menjadi berbagai bahan bakar dan berbagai jenis plastik, obat-obatan dan pestisida. Contoh lain yakni pembuatan material alami menjadi material yang mampu menyimpan energi atau arus listrik.
Ilmu kimia meliputi bidang: kimia organic, kimia anorganik, kimia fisik, kimia analitik. Bidang-bidang ilmu kimia kini muncul cabang-cabang ilmu kimia lain seperti kimia nuklir, biokimia, kimia edukasi, kimia komputasi, kimia antariksa, kimia medis, kimia polimer, kimia katalis dan sebagainya. Cabang-cabang ilmu muncul dari keterkaitan dengan bidang ilmu lain seperti biologi, fisika, computer, industri, pendidikan dan lainnya.

1.1.1.      Bagian-bagian ilmu kimia
Ilmu kimia secara umum dibagi menjadi beberapa bidang ilmu utama, cabang antar-ilmu dan cabang ilmu kimia khusus. Bidang ilmu kimia utama yakni; kimia analitik, biokimia, kimia anorganik, kimia organic dan kimia fisik. Kimia analitik adalah ilmu kimia yang mempelajari analisis cuplikan sampel untuk mengetahui susunan dan struktur kimianya. Kimia analitik menggunakan metode eksperimen standar dalam ilmu kimia, dimana metode ini juga digunakan pada subdisiplin ilmu kimia lain kecuali teori kimia murni.
Biokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari senyawa, reaksi dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Ilmu biologi dan biokimia sanngat berhubungan. Ilmu biologi yang sangat erat hubungannya adalah biologi molekuler, fisiologi dan biologi genetika. Selain itu, biokimia juga berhubungan erat dengan kimia organic. Hubungan biokimia dengan kimia organic terletak pada kimia medis atau kimia neurokimia. Neurokimia (neurochemical /neurochemistry) adalah ilmu kimia yang mempelajari molekul organik yang terlibat dalam aktivitas sistem saraf, termasuk pemancar, peptida, protein, lemak, gula, dan asam nukleat, interaksi mereka, dan peran mereka bermain dalam membentuk, memelihara, dan memodifikasi sistem saraf. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut cabang ilmu neurosains (ilmu saraf) yang berfokus pada studi molekul tersebut.
Kimia medisinal atau farmaseutika adalah disiplin ilmu gabungan  antara kimia dan farmasi dalam desain, sintesis, dan pengembangan obat farmaseutika. kimia medisinal merupakan bidang ilmu yang sangat melibatkan bidang-bidang ilmu lain, dengan menggabungkan kimia organik, biokimia, kimia komputasi, farmakologi, biologi molekular, statistika, dan kimia fisik. Kimia medisinal adalah ilmu yang mengkaji identifikasi, sintesis, dan pengembangan entitas kimia baru (new chemical entity) untuk terapi, juga melakukan kajian terhadap obat yang sudah ada, berikut sifat biologis serta QSAR (quantitative structure-activity relationships)-nya. bidang ini berfokus pada aspek kualitas obat dari suatu produk obat.
Kimia anorganik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dan reaksi dan penggunaan senyawa anorganik. Kimia anorganik berkaitan dengan kimia organic pada kimia organologam. Kimia organologam adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang sifat, reaksi dan keguanaan senyawa kimia yang mengandung ikatan antara karbon dan logam (senyawa anorganik) terhadap jasad hidup. Kimia organologam juga terkait dengan biokimia.
Kimia organic adalah ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, komposisi, mekanisme, reaksi dan fungsi senyawa organic. Senyawa organic dapat pula dikatakan semua senyawa yang berdasarkan rangkaian rantai karbon. Contoh kimia organic adalah minyak bumi.

UNDUH VERSI LENGKAP SILAHKAN KLIK DIBAWAH INI

No comments:

Post a Comment