HALAMAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
DEFINISI ILMU KIMIA
Definisi ilmi kimia dari waktu ke waktu terus
berubah seiring dengan perkembangan ilmu kimia itu sendiri. Perkembangan ilmu
kimia adalah dampak posisif dari hasil-hasil penelitian ilmiah yang kemudian
memperluas pengetahuan manusia pada objek ilmu kimia. Perkembangan definisi
ilmu kimia adalah P.Strathern (2000) dalam bukunya
yang berjudul Mendeleyev’s Dream – the Quest for the Elements menuliskan bahwa definisi Alchemy (sekitar tahun 330)
adalah studi tentang komposisi air, pertumbuhan gerakan, mewujudkan,
disembodying, menggambar roh dari tubuh dan ikatan roh dalam tubuh atau disebut Zosimos. Robert Boyle (1661) dalam bukunya
yang berjudul The Sceptical Chymist mendefinisikan Chymistry adalah subyek
prinsip material tubuh campuran. Sedangkan, Christopher Glaser (1663) dalam
bukunya yang berjudul Traite de la
chymie mendefinisikan Chymistry adalah seni ilmiah,
dengan mana seseorang belajar untuk melarutkan tubuh, dan menarik dari mereka
zat yang berbeda pada komposisinya, dan bagaimana menyatukan mereka lagi, dan
meninggikan mereka ke kesempurnaan yang lebih tinggi. Berbeda dengan George E.
Stahl (1730) dalam bukunya Philosophical Principles of Universal Chemistry
mendefinisikan ilmu kimia adalah seni menyelesaikan campuran, senyawa, atau
badan agregat menjadi prinsip mereka, dan penyusunan badan tersebut dari
prinsip-prinsip. J. B. Dumas (1837). Pada catatan kuliah yang bertajuk
'Affinite' vii, halaman 4. “Statique
chimique” menyatakan bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang bersangkutan dengan
hukum dan efek dari kekuatan molekul. Linus Pauling (1947) dalam bukunya yang
berjudul General Chemistry mendefinisikan ilmu kimia adalah ilmu zat:
struktur mereka, sifat mereka, dan reaksi yang mengubah mereka menjadi zat lain.
Raymond Chang (1998). Dalam bukunya Chemistry, 6th Ed mendefinisikan
bahwa kimia adalah studi tentang materi dan perubahan yang dialaminya.
Ilmu kimia dapat
didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang: struktur dan susunan zat dan perubahannya dan energi yang menyertai
perubahan itu. Secara terbatas, definisi ilmu kimia adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana zat atau materi di alam raya dapat diubah dari susunan
yang ada dengan sifat-sifat tertentu menjadi susunan yang lain dengan
sifat-sifat yang berbeda. Sebagai contoh, ilmu kimia mengkaji pengetahuan yang
mungkin untuk mengadakan berbagai perubahan susunan minyak alami menjadi
berbagai bahan bakar dan berbagai jenis plastik, obat-obatan dan pestisida.
Contoh lain yakni pembuatan material alami menjadi material yang mampu
menyimpan energi atau arus listrik.
Ilmu kimia meliputi
bidang: kimia organic, kimia anorganik, kimia fisik, kimia analitik.
Bidang-bidang ilmu kimia kini muncul cabang-cabang ilmu kimia lain seperti
kimia nuklir, biokimia, kimia edukasi, kimia komputasi, kimia antariksa, kimia
medis, kimia polimer, kimia katalis dan sebagainya. Cabang-cabang ilmu muncul
dari keterkaitan dengan bidang ilmu lain seperti biologi, fisika, computer, industri,
pendidikan dan lainnya.
1.1.1.
Bagian-bagian ilmu kimia
Ilmu kimia secara umum dibagi menjadi beberapa bidang ilmu
utama, cabang antar-ilmu dan cabang ilmu kimia khusus. Bidang ilmu kimia utama
yakni; kimia analitik, biokimia, kimia anorganik, kimia organic dan kimia
fisik. Kimia analitik adalah ilmu kimia yang mempelajari analisis cuplikan
sampel untuk mengetahui susunan dan struktur kimianya. Kimia analitik
menggunakan metode eksperimen standar dalam ilmu kimia, dimana metode ini juga
digunakan pada subdisiplin ilmu kimia lain kecuali teori kimia murni.
Biokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari senyawa, reaksi
dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Ilmu biologi dan
biokimia sanngat berhubungan. Ilmu biologi yang sangat erat hubungannya adalah
biologi molekuler, fisiologi dan biologi genetika. Selain itu, biokimia juga
berhubungan erat dengan kimia organic. Hubungan biokimia dengan kimia organic
terletak pada kimia medis atau kimia neurokimia. Neurokimia (neurochemical /neurochemistry) adalah ilmu
kimia yang mempelajari molekul organik
yang terlibat dalam aktivitas sistem
saraf, termasuk pemancar, peptida, protein, lemak, gula, dan asam
nukleat, interaksi mereka, dan peran mereka bermain dalam membentuk, memelihara,
dan memodifikasi sistem saraf. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut cabang
ilmu neurosains (ilmu saraf) yang
berfokus pada studi molekul tersebut.
Kimia medisinal
atau farmaseutika adalah
disiplin ilmu
gabungan antara kimia dan farmasi
dalam desain, sintesis, dan pengembangan obat
farmaseutika. kimia medisinal merupakan bidang ilmu yang sangat melibatkan
bidang-bidang ilmu lain, dengan menggabungkan kimia
organik, biokimia, kimia
komputasi, farmakologi, biologi
molekular, statistika, dan kimia
fisik. Kimia medisinal adalah ilmu yang mengkaji identifikasi,
sintesis, dan pengembangan entitas kimia baru (new chemical entity)
untuk terapi, juga melakukan kajian terhadap obat yang sudah ada, berikut sifat
biologis
serta QSAR (quantitative
structure-activity relationships)-nya. bidang ini berfokus pada aspek
kualitas obat dari suatu produk obat.
Kimia
anorganik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dan reaksi dan
penggunaan senyawa anorganik. Kimia anorganik berkaitan dengan kimia organic
pada kimia organologam. Kimia organologam adalah ilmu kimia yang mempelajari
tentang sifat, reaksi dan keguanaan senyawa
kimia yang mengandung ikatan
antara karbon
dan logam
(senyawa anorganik) terhadap jasad hidup. Kimia organologam juga terkait dengan
biokimia.
Kimia
organic adalah ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, komposisi,
mekanisme, reaksi dan fungsi senyawa organic. Senyawa organic dapat pula
dikatakan semua senyawa yang berdasarkan rangkaian rantai karbon. Contoh kimia
organic adalah minyak bumi.
UNDUH VERSI LENGKAP SILAHKAN KLIK DIBAWAH INI
No comments:
Post a Comment