ESTRADIOL
Estradiol
di singkat E2, nama lain yakni 17β-estradiol merupakan hormone seks perempuan.
Singkatan E2 berarti memiliki 2 gugus hidroksil dalam struktur molekulnya. Estradiol
adalah sekitar 10 kali lebih kuat sebagai estrone dan sekitar 80 kali lebih
kuat sebagai estriol dalam efek estrogenik nya. Kecuali selama fase folikuler
awal dari siklus menstruasi , kadar serum yang agak lebih tinggi dari estrone
selama waktu reproduksi perempuan.
Estradiol adalah estrogen, dan merupakan
sesautu yang bertindakuntuk merangsang perkembangan cirri-ciri tubuh wanita setelah
dewasa. Selain itu estradiol juga berperan sebagai pem-format dan perangsang
pelepasan telur. Fungsi lain dari estradiol adalah untuk mencegah penyakit
jantung dan membantu mencegah osteoporosis. Bentuk struktur kimia estradiol
seperti di gambarkan pada Gambar. 1.
Gambar. 1. Struktur estradiol.
Struktur estradiol hampir sama dengan
steroid yang lain, yang membedakan adalah pada salah satu siklis karbon
merupakan benzene dengan mengikat gugus hidroksil, sedangkan pada siklopentana
juga terikat gugus hidroksil. Estradiol tidak memiliki cabang metal atau gugus
alifatik yang terikat pada siklopentana-nya.
Estradiol juga hadir pada laki-laki,
yang diproduksi sebagai produk metabolik aktif testosteron. Tingkat serum
estradiol pada pria (14 -55 pg/mL) secara kasar sebanding dengan wanita
pascamenopause (<35 pg/mL). Estradiol "in vivo" adalah yg menukar
satu sama lain dengan estron, estradiol menjadi estrone konversi sedang
disukai. Estradiol dapat berdampak kritis pada fungsi reproduksi dan seksual,
serta dapat mempengaruhi organ tubuh lain.
Sintesis
Estradiol, seperti steroid lainnya ,
berasal dari kolesterol. Setelah rantai sisi dan mempunyai -5 delta atau jalur
delta-4,sebagai perantaranya yakni androstenedioni. Sebuah fraksi dari androstenedioni
diubah menjadi testoteron , yang selanjutnya mengalami konversi ke estradiol
oleh enzim yang disebut aromatase. Jalur alternatif, androstenedioni dibentuk aromatik menjadi estron, yang
kemudian dikonversi menjadi estradiol.
Gambar.
2. Perubahan testoteron ke estradiol
Produksi
Selama
tahun-tahun reproduktif, sebagian besar pada wanita estradiol diproduksi oleh
sel granulose dari ovarium oleh aromatisasi androstenedione (diproduksi dalam sel
teka folliculi) menjadi estrone, diikuti oleh konversi estrone estradiol oleh 17β-hidroksisteroid
dehidrogenase. Estradiol dalam jumlah yang lebih kecil juga diproduksi oleh korteks
adrenal, dan (pada pria), oleh testis .
Mekanisme kerja
Estradiol
memasuki sel-sel bebas dan berinteraksi dengan target sitoplasma sel reseptor.
Setelah reseptor estrogen yang telah mengikat ligan, estradiol dapat memasukkan
inti dari sel target, dan mengatur transkripsi gen, yang mengarah ke
pembentukan pesan RNA (MRNA). MRNA berinteraksi dengan ribosom untuk
memproduksi protein tertentu yang mengekspresikan efek estradiol pada sel
target.
Estradiol
mengikat baik untuk kedua reseptor estrogen, ERα, dan ERβ, berbeda dengan
estrogen tertentu lainnya, terutama obat yang preferentially bertindak atas
salah satu reseptor. Obat-obat ini disebut modulator reseptor estrogen selektiv/selective
estrogen receptor modulation, atau SERM. Estradiol adalah estrogen alami yang
paling ampuh.
REFERENSI:
-
Wu CH, Motohashi T, Abdel-Rahman HA,
Flickinger GL, Mikhail G (August 1976). "Free and protein-bound plasma
estradiol-17 beta during the menstrual cycle". J. Clin. Endocrinol.
Metab. 43 (2): 436–45.
-
References and further description
of values are given in image page in Wikimedia Commons at Commons:File:Estradiol
during menstrual cycle.png.
-
GPNotebook —
reference range (oestradiol) Retrieved on September 27, 2009
-
Values taken from day 1 after LH
surge in: Stricker R, Eberhart R, Chevailler MC, Quinn FA, Bischof P, Stricker
R (2006). "Establishment
of detailed reference values for luteinizing hormone, follicle stimulating hormone,
estradiol, and progesterone during different phases of the menstrual cycle on
the Abbott ARCHITECT analyzer". Clin. Chem. Lab. Med. 44
(7): 883–7.
-
Total amount multiplied by 0.022
according to 2.2% presented in: Wu CH, Motohashi T, Abdel-Rahman HA, Flickinger
GL, Mikhail G (August 1976). "Free and protein-bound plasma estradiol-17
beta during the menstrual cycle". J. Clin. Endocrinol. Metab. 43
(2): 436–45.
-
Carreau, S; Lambard, S; Delalande,
C; Denis-Galeraud, I; Bourguiba, S; Bourguiba, Sonia (2003). "Aromatase
expression and role of estrogens in male gonad : a review".
Reproductive Biology and Endocrinology 1: 35.
-
Pentikäinen, V; Erkkilä, K;
Suomalainen, L; Parvinen, M; Dunkel, L (2000). "Estradiol acts as a germ
cell survival factor in the human testis in vitro". The Journal of
clinical endocrinology and metabolism 85 (5): 2057–67.
-
Sharpe, RM; Skakkebaek, NE (1993).
"Are oestrogens involved in falling sperm counts and disorders of the male
reproductive tract?". Lancet 341 (8857): 1392–5.
-
Raman, JD; Schlegel, PN (2002).
"Aromatase inhibitors for male infertility". The Journal of
urology 167 (2 Pt 1): 624–9.
WIKIPEDIA
No comments:
Post a Comment